SUCI kini sudah berusia 13 tahun. la adalah salah seorang santri non- asrama di LKSA Suara Hati, Sidoarjo. Ia tinggal di Jl. Raya Taman Tengah Gg 2 No 20, bersama ibu dan saudara- saudaranya. Namun tanpa kehadiran seorang ayah. Ya, ayahnya (Alm. Khoirul Anam) telah wafat saat Suci berusia tujuh tahun, Sang ayah akhir nya menyerah setelah berjuang melawan penyakit diabetes yang diderita nya. Ibunya (Ratna Dewie) lantas menggantikan peran sang ayah untuk menafkahi keluarga. Ibu Ratna bekerja sebagai buruh di PT Gloria Bisco dengan penghasilan hanya sekitar Rp 1.500.000/bulan.

Cita-cita Suci ingin sekali menjadi seorang Guru tari/guru seni budaya. Suci punya alasan tersendiri dengan cita-citanya tersebut. Tidak main- main, Suci mengatakan dengan menjadi seorang guru seni, dia ingin sekali memperkenalkan kebudayaan, kebahasaan dan suku bangsa negara Indonesia hingga ke manca negara.

Gadis cantik yang rajin membantu sang ibunya ini ternyata punya prestasi di bidang seni juga lho. Suci pernah menjadi juara tari pada acara toleransi di alun-alun sidoarjo dan memenangkan 4 kategori. Wah hebat sekali… “Saya sangat menyukai seni budaya termasuk tari. Untuk memenangkan tari tersebut saya terus berlatih untuk membuat gerakan dengan pelatih dan teman-teman saya. Dan kami meme- nangkan 4 kategori, Alhamdulillah” ujar Suci,

Meski kini menjadi yatim, Suci tetap semangat menggapai cita- citanya. Kenangan indah bersama sang ayah pun tidak pernah ia lupa kan. Sering dulu waktu kecil diajak jalan-jalan sama Ayah. Karena ayah dulu kerjanya narik bemo jadi jalan- jalan keliling Surabaya sama ibu itu naik bemo dan sering beli susu putih anget, Kenang Suci dengan mata berkaca-kaca.

Semoga cita-cita Suci dapat ter capai dan selalu menjadi anak yang sholihah. Aamiin…. (May)

 

#ruanganakasuh
#anakyatimpiatudhuafa